Rabu, 08 Desember 2010

INFORMASI DAN SEJARAH BARCELONA





Berdiri: 1899
 Alamat: Avenida Aristides Maillol 8020 Spain
Telepon: (+34) 93 496 36 00
Faksimile: (+34) 93 496 37 67
Surat Elektronik: atenciosoci@fcbarcelona.com
Laman Resmi: http://www.fcbarcelona.com
Ketua: Sandro Rosell i Feliu
Direktur: Antoni Freixa i Martín
Stadion: Camp Nou
Sejarah Singkat

Stadion Gimnasio Sole, 29 November 1899. Sebelas pria dari berbagai kebangsaan menghadiri sebuah pertemuan. Mereka bermaksud menjawab iklan Joan Gamper sebulan sebelumnya yang ingin mendirikan sebuah klub sepakbola di Barcelona. Pengaruh beberapa figur asal Inggris membuat klub tersebut memilih nama Foot-Ball Club Barcelona. Warna merah dan biru konon dipilih karena Gamper terinspirasi warna serupa yang digunakan klub Swiss, FC Basel. Klub itupun lantas menjelma sebagai salah satu klub terdepan di Spanyol.

              Di bawah kendali Gamper sebagai presiden, Barcelona berkembang. Gelar pertama direngkuh pada 1902 di ajang Copa Macaya. Namun, setelah menjuarai Campeonato de Cataluña 1905, Barcelona kesulitan meraih gelar. Hingga 1925, Gamper menjadi presiden klub dalam lima periode berbeda. Salah satu pencapaian yang tak dilupakan selama kepemimpinan Gamper adalah kemampuan Barça memiliki stadion sendiri. Pada 1922, Barcelona menempati Las Cortes, yang berkapasitas 22 ribu penonton. Kelak, stadion tersebut berkembang lagi menjadi berkapasitas 60 ribu penonton. Stadion yang digunakan saat ini, Camp Nou, mulai digunakan pada 1957 dan merupakan yang terbesar di Eropa karena sanggup menampung 98.772 penonton.

              Periode kejayaan prestasi Barça setidaknya tercatat jelas pada 1950-an dan awal 1990-an. Periode pertama mencakup rezim pemerintahan diktator Jenderal Francisco Franco yang memaksa klub mengubah nama menjadi CF Barcelona. Bersama pelatih Fernando Daucik dan Ladislao Kubala, Barcelona sukses meraih lima gelar berbeda. Sejak 1955, Barcelona memegang rekor impresif karena menjadi satu-satunya klub yang selalu tampil di kejuaraan antarklub Eropa. Pada awal 1990-an, dominasi Barça ditandai dengan era kepelatihan Johan Cruyff, eks pemain dan juga peletak dasar pengembangan bakat pemain muda klub Katalan ini. Cruyff sukses membawa Barça menjuarai gelar Liga Champions pertama pada 1992 dengan menaklukkan Sampdoria, 1-0. Berkat kemenangan itu, Barcelona menjadi salah satu tim yang pernah menjuarai tiga ajang kompetisi antarklub Eropa, setelah sebelumnya pernah menyabet Piala Winners dan Piala UEFA.

             Musim 2008/09, sejarah terus tertulis ketika anak didik Cruyff, Pep Guardiola, membawa Barcelona sukses memborong tiga gelar sekaligus...


Catatan Prestasi
3 kali juara Liga Champions (1991/92, 2005/06, 2008/09)

4 kali juara Piala Winners (1978/79, 1981/82, 1988/89, 1996/97)

3 kali juara Piala Fairs - sebelum Piala UEFA (1955/58, 1958/60, 1965/66)

3 kali juara Piala Super Eropa (1992, 1997, 2009)

20 kali juara Primera Liga (1928/29, 1944/45, 1947/48, 1948/49, 1951/52, 1952/53, 1958/59, 1959/60, 1973/74, 1984/85, 1990/91, 1991/92, 1992/93, 1993/94, 1997/98, 1998/99, 2004/05, 2005/06, 2008/09, 2009/10)

25 kali juara Copa del Rey (1909/10, 1911/12, 1912/13, 1919/20, 1921/22, 1924/25, 1925/26, 1927/28, 1941/42, 1950/51, 1951/52, 1952/53, 1956/57, 1958/59, 1962/63, 1967/68, 1970/71, 1977/78, 1980/81, 1982/83, 1987/88, 1989/90, 1996/97, 1997/98, 2008/09, 2009/10)

2 kali juara Copa de la Liga (1982/83, 1985/86)

13 kali juara Piala Super Spanyol termasuk Copa Eva Duerte (1945, 1948, 1952, 1953, 1983, 1991, 1992, 1994, 1996, 2005, 2006, 2009, 2010)

2 kali juara Latin Cup (1949, 1952)

1 kali juara Interkontinental / Piala Dunia Antarklub (2009)

RESMI: Trio Barcelona Kuasai Podium Ballon D'Or




              Majalah sepakbola terbitan Prancis, France Football, telah mengumumkan tiga nama yang mengisi tempat teratas di ajang FIFA Ballon d’Or berdasarkan performa mereka di sepanjang tahun 2010. Diumumkan dalam konferensi pers, tiga besar dikuasai oleh para punggawa Barcelona: Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Lionel Messi. Trio yang biasa saling bahu-membahu di Camp Nou itu akan bersaing untuk memperebutkan gelar pemain terbaik dunia yang seremoninya akan digelar di Zurich, Swiss, pada 10 Januari.
            Ketiga pemain tersebut memiliki sisi positif di mata para juri. Selain membantu Barca mempertahankan gelar campeon Primera Liga di musim 2009/10, duet Xaviesta menggondol Piala Dunia 2010 bersama Spanyol. Xavi menjadi kunci di lini tengah, sedangkan Iniesta mencetak gol penentu kemenangan La Furia Roja saat mengandaskan Belanda di final.
           Sementara bagi El Messiah, meski hanya mampu membawa Argentina hingga perempat-final South Africa 2010, ia tampil sangat konsisten bagi Blaugrana tahun ini. Tahun lalu, Messi menyabet Ballon d’Or dengan mengalahkan Cristiano Ronaldo yang harus puas di pos runner-up, sementara Xavi menduduki tempat ketiga.
          Kabar ini tentunya menjadi pukulan telak bagi trequartista Inter Milan, Wesley Sneijder, yang sebelumnya yang kaget, jika Termasuk 3 besar.
          Selain pemain, Ballon d’Or juga menyediakan kategori untuk pelatih terbaik. Pep Guardiola, Jose Mourinho, dan Vicente del Bosque akan bersaing ketat untuk menyabet gelar juru taktik terbaik tahun ini.

Barca Berjaya Dengan Pemain Muda

Barcelona dinilai Kurban Berdyev sebagai tim terbaik dunia saat ini, dengan materi pemain mana pun yang diturunkan pelatih mereka.             
Pelatih Rubin Kazan itu berpendapat demikian setelah timnya ditaklukkan pemain muda Barcelona dinihari tadi. Menurutnya, Barcelona sudah memiliki tim untuk di masa mendatang.

           "Sulit sekali melawan Barcelona, dengan pemain mana pun yang mereka turunkan," katanya, Rabu (8/12).





           "Lihat banyaknya pemain muda yang mereka mainkan malam ini, tapi semuanya memahami bagaimana bermain sepakbola seperti halnya pemain utama mereka. Malam ini kami menghadapi Barcelona yang dunia bakal tahu mereka dalam beberapa tahun ke depan."

             "Filosofi Barcelona adalah untuk bisa maksimal menguasai bola, dan sulit untuk bisa kreatif jika tanpa bola," tandasnya.

Messi, Striker dan Playmaker

Barcelona masih meneruskan kedigdayaan mereka di Primera Liga Spanyol. Tampil di kandang Osasuna, Sabtu (4/12) waktu setempat, mereka menghantam tim tuan rumah dengan skor telak 3-0. Pedro Rodriguez membuka skor di menit ke-26 setelah mendapatkan umpan dari Messi. Kedudukan ini bertahan sampai babak pertama berakhir. Osasuna sempat beberapa kali merepotkan Barca terutama Juanfran yang kerap merangsek dari sisi kiri pertahanan Barca.

             Namun tim tuan rumah tidak kunjung mampu menjebol gawang Victor Valdes. Barca justru memperbesar keunggulan melalui Messi di menit ke-65 setelah meneruskan umpan dari David Villa. Pemain asal Argentina itu kembali menjadi bintang pertandingan dengan pergerakannya yang kerap menyulitkan tim lawan.

            Messi pun menutup kemenangan timnya melalui tendangan penalti, enam menit sebelum pertandingan usai, menyusul pelanggaran terhadapi dirinya di dalam kotak penalti. Sampai pertandingan berakhir skor tetap 3-0 bagi ti tamu. Dengan hasil ini Barca masih kokoh di puncak klasemen dengan 37 poin.

El Clasico Jadi Panggung Pesta Barcelona




Barcelona menghantam Real Madrid lima gol tanpa balas dalam duel panas El Clasico, Senin (29/11) malam.
Laga terakhir Jornada 13 Primera Liga Spanyol ditandai dengan pertarungan sengit dua tim teratas klasemen, Barcelona dan Real Madrid, di Camp Nou, Senin (29/11) malam.

Pada babak pertama, Barcelona berhasil mengungguli Madrid 2-0. Barcelona tampil menggebrak begitu wasit Iturralde Gonzalez memulai pertandingan. Menit ketiga, Gerard Pique menabrak Victor Valdes sehingga sang kiper harus menjalani perawatan sejenak oleh tim medis. Di pinggir lapangan, Jose Pinto diminta bersiap sebagai tindakan berjaga-jaga.

Setelahnya, pertandingan menghangat. Ancaman pertama diberikan Lionel Messi. Tendangannya dari pinggir kotak penalti menyentuh tiang jauh, sementara Iker Casillas hanya bisa terpana. Menit kesepuluh, Camp Nou bersorak. Andres Iniesta melihat pergerakan Xavi ke dalam kotak penalti. Tendangan mendatarnya masih membentur kaki Marcelo, tapi bola tetap mengarah ke depan Xavi. Dengan satu sentuhan ringan, Casillas ditaklukkan.

Namun Angel di Maria mencoba membalas. Namun, tendangan dari jarak jauh pemain Argentina itu dapat dihalau oleh Valdes dengan sebelah tangan.

Delapan menit setelah gol pertama, Pedro Gonzalez memperbesar keunggulan tuan rumah. Berawal dari gebrakan David Villa yang tak terkawal di sayap kanan, Casillas gagal menyergap umpan sang penyerang ke muka gawangnya. Bola liar dengan mudah disepak masuk Pedro ke gawang melompong.

Menit 30, terjadi kericuhan kecil. Cristiano Ronaldo mendorong Pep Guardiola ketika meminta bola yang keluar lapangan untuk segera melanjutkan pertandingan. Para pemain Barcelona langsung mengerubungi bintang Madrid itu membela sang pelatih. Victor Valdes pun meninggalkan gawangnya untuk menyerbu Ronaldo. Iturralde Gonzalez menyelesaikan kekisruhan dengan mengartukuning Valdes dan Ronaldo. Suhu pertandingan menghangat. Lima menit berselang giliran Pepe yang diberi kartu kuning akibat menahan akselarasi Messi dari lingkaran tengah lapangan.

Semenit sebelum turun minum, akselarasi Messi kembali dijatuhkan Ricardo Carvalho. Kali ini tidak ada pelanggaran yang diberikan. Kedua pemain terlibat adu mulut sebelum Messi terjatuh setelah mukanya terbentur bahu Carvalho. Iturralde Gonzalez menghadiahi Messi kartu kuning akibat aksi teatrikal tersebut. Babak pertama berakhir dengan keunggulan dua gol El Barca.


Setidaknya ketegangan mereda ketika babak kedua dimulai. Lassana Diarra dimasukkan Jose Mourinho untuk menggantikan Mesut Oezil. Maksudnya mungkin ingin lebih menyeimbangkan lini tengah Madrid, tapi Barcelona tetap berbahaya. Dalam rentang tiga menit, Barcelona menambah dua gol. Keduanya melalui kerja sama Messi dan Villa. Umpan terobosan Messi dari luar kotak penalti membuat Villa leluasa melepaskan tendangan ke tiang jauh yang menaklukkan Casillas. Menit 58, umpan diagonal Messi disambut satu sentuhan Villa untuk menciptakan gol keempat Barca.

Tertinggal empat gol, Mourinho mengganti Marcelo dengan Alvaro Arbeloa. Misi Madrid kian berat. Terpukul dengan begitu banyak gol, Madrid berubah tak ubahnya mainan pin-ball oleh para pemain Barcelona. Messi, yang turun jauh ke tengah, kerap leluasa memainkan bola tik-tak dengan rekan-rekannya. Menit 71, dalam sebuah umpan kejutan dari jarak jauh, Carvalho menyentuh bola yang mengarah kepada Messi. Kartu kuning untuk bek Portugal itu. Dua menit kemudian, rekannya sesama bek, Sergio Ramos, menderita hukuman serupa akibat melanggar Villa. Badai kartu belum berhenti. Tak berapa lama giliran Sami Khedira dicatat wasit akibat menabrak Iniesta.

Bojan Krkic yang masuk menggantikan Villa nyaris memperbesar keunggulan Barcelona. Sayangnya, posisi badan Bojan sudah tidak seimbang sehingga bola dapat diamankan para bek Madrid. Seakan sudah puas dengan keunggulan empat gol, Guardiola memasukkan Seydou Keita dan Jeffren Suarez untuk menggantikan Xavi dan Pedro. Ternyata Jeffren makin mempermalukan Madrid dengan melesakkan gol kelima dalam pertandingan setelah menyambut umpan silang Bojan.

Rasa frutrasi para pemain Madrid ditunjukkan melalui insiden di akhir laga. Sergio Ramos menendang kaki Messi yang sedang membawa bola. Pecah kekisruhan antarpemain yang berujung pula pada perdebatan seru di pinggir lapangan dari bangku cadangan kedua tim. Iturralde Gonzalez tanpa ampun mengusir Ramos dengan kartu merah langsung.

Skor 5-0 bertahan hingga usai. Kemenangan besar ini identik dengan pencapaian musim 1993/94 ketika Barcelona masih ditangani Johan Cruyff.